Menunda Kesenangan Kecil Demi Kesuksesan Besar

Author: Adin /

Seberapa banyak yang ingin kita raih di dalam hidup ini ?

Apakah kita telah puas dengan kondisi saat ini, ataukah masih ada keinginan untuk terus menggapai hal-hal baru, yang selama ini belum kita dapatkan ?Dalam proses kita untuk mencapai tujuan itu, ada rintangan yang seringkali menghambat langkah kita sesaat. Saat kita bisa menyelesaikan rintangan itu, akan membuat langkah kita ke depan menjadi semakin kuat dan mantap. Tapi kadang-kadang, seringkali tanpa sadar, saat kita bisa menyelesaikan suatu masalah, kita merasa sudah puas dengan kondisi itu, dan langkah kita terhenti disana.

Kita seolah sudah lupa, bahwa tujuan utama kita sebenarnya belum tercapai. Ibaratnya, saat kita bersekolah, kita mendapat nilai sepuluh dalam sebuah test harian. Dan kita sudah cukup puas dengan nilai itu, padahal ujian-ujian itu tadi hanyalah proses-proses sementara, karena bukankah tujuan utama dalam bersekolah adalah naik kelas, dan lulus ? Kesenangan-2 kecil, tentu perlu juga dirayakan, karena bisa memberikan kebahagiaan, kebanggaan dan kesenangan sementara. Tapi tentu kita tidak boleh terlena di dalamnya lalu berhenti disana. Setelah kesenangan itu selesai dirayakan, kita harus kembali bekerja keras pada jalur utama yang kita tuju. Orang-orang yang sukses di dunia ini, mereka bahkan berani menunda kenikmatan kecil mereka, demi sebuah tujuan utama yang lebih besar.

Sebuah kisah nyata yang tepat bagaimana kita menunda kesenangan kecil demi mendapatkan kesuksesan yang lebih besar, adalah Sylvester Stallone. Dia memang kini salah satu aktor termahal di Hollywood, tapi tahukah anda bagaimana dia memulai karirnya ? Stallone lahir dari sebuah keluarga miskin di Amerika. Walau demikian, latar belakang keluarga tidak menghalanginya untuk bermimpi menjadi seorang bintang besar. Saat remaja, dia sudah sering mencoba casting di beberapa film murahan, namun itupun tidak pernah berhasil. Suatu saat, Stallone terinspirasi pada sebuah pertandingan tinju, yang membuatnya menulis tentang manuscipt film olahraga tinju, “Rocky”.

Setelah selesai, Stallone mencoba menawarkan skrip-nya kepada berbagai perusahaan film, tapi tidak ada yang mau membelinya, karena pada saat itu memang film dengan latar belakang tinju tidak laku di pasaran. Sampai akhirnya, ada sebuah perusahaan yang mau menawar harga naskah film tersebut sebesar 75.000 dollar, sejumlah uang yang nilainya puluhan kali lipat dari uang yang pernah dimiliki Stallone.

Saat itu, ada kebimbangan di dalam hatinya. Uang itu, cukup untuk membuatnya hidup lebih layak dan makmur. Tapi di sisi lain, Stallone ingin menjadi seorang bintang, seorang aktor terkenal, bukan seorang penulis naskah film. Jadi Stallone mencoba menawarkan kepada perusahaan film tersebut, agar dia yang menjadi aktor utamanya. Mereka menolak, karena mereka sudah memilih seorang aktor yang sudah berpengalaman untuk film tersebut, dibanding Stallone yang tidak punya latar belakang dan pengalaman di film. Negosiasi menjadi alot, karena Stallone menolak menjual naskah tersebut jika bukan dia yang menjadi pemeran utamanya. Bahkan saat harga naskah itu meningkat tiga kali lipat, dan terus meningkat hingga satu juta dollar, Stallone tetap menolaknya. Walau ia miskin dan lapar, tapi dia berani menolak uang satu juta dollar, hanya karena dia sudah punya impian yang kuat, bahwa dengan menjadi aktor, dia bisa memperoleh uang jauh lebih banyak dari uang satu juta dollar.

Akhirnya, perusahaan film itu menyerah juga, dan mereka mengijinkan Stallone menjadi pemeran utama, dengan syarat naskah itu dijual hanya dengan harga 35.000 dollar, serta Stallone hanya akan mendapat bayaran sebagai aktor sejumlah persentase tertentu jika film itu cukup laku di pasaran. Sebuah pilihan berisiko tinggi diambil oleh Stallone. Mengorbankan uang 75.000 dollar, dan hanya mendapatkan 35.000 dollar plus tambahan lagi beberapa ribu dollar jika film itu laris. Semua orang di sekitarnya mengatakan bahwa keputusan itu adalah keputusan terburuk yang pernah diambil Stallone. Tapi Stallone tidak menggubris itu semua, karena di hatinya dia tahu, bahwa yang dia lakukan ini hanyalah menunda kesenangan sesaat, untuk mendapatkan kesenangan lain yang lebih besar.

Pada waktu film Rocky diluncurkan, bukan saja film itu menjadi laris, tapi bahkan menjadi box office di seluruh dunia, dengan total penjualan bersih menjadi 171 juta dollar, meraih 10 nominasi untuk academy awards, serta mendapatkan satu piala Oscar. Secara spontan, Stallone langsung naik daun menjadi aktor kelas atas Hollywood, dan tawaran main film kelas satupun mulai berdatangan ke dirinya. Apa yang dialami oleh Sylvester Stallone adalah sebuah pilihan untuk berani menunda kesenangan-kesenang an kecil, dan berjuang untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi lagi.

Jangan pernah terjebak dengan kenyamanan sementara, yang kadang membuat kita merasa sudah puas, padahal bukan itu sebenarnya yang kita inginkan. Nikmati hasil sementaranya, tapi tetaplah punya visi ke depan yang jelas, untuk terus mengejarnya. Sukses untuk anda !

SELF REFARMING (MERUBAH CARA PANDANG DIRI)

Author: Adin /

A.TAKLUKKAN DIRI SENDIRI
“Dia yang bisa menaklukkan orang lain adalah manusia kuat.Dia yang bisa menaklukkan dirinya sendiri adalah manusia super.” (Lao Tze)Perenungan Diri:
1. Malam hari sambil berbaring tidur, ambil waktu 1 - 2 menit.
2. Lakukan refleksi kegiatan hari ini secara cepat saja.
3. Tanyakan ke dalam diri sendiri: “Apakah masih ada emosi negatif yang tersimpan dalam diriku saat ini ?”
4. Lalu, tarik nafas yang dalam dan tahan nafas selama yang bisa Anda lakukan.
5. Bayangkan kejadian yang menimbulkan emosi negatif tersebut.
6. Buang dan lepaskan dengan menghembuskan nafas sepanjang mungkin.
7. Lanjutkan dengan bernafas perlahan saja, dan makin perlahan, sampai seluruh badan terasa rileks bak tanpa otot.
8. Diam sejenak dan ambil keputusan untuk berubah,
B. BELAJAR DARI KEKALAHAN“
Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,sesungguhnya Anda tidak kalah” ( Zig Ziglar )Saat Anda “merasa” kalah, lakukan berikut:- Duduk diam dan tarik nafas panjang- Cari penyebab kekalahan tersebut (cepat saja)- Ambil pelajaran dari kekalahan itu- Pejamkan mata: Tersenyumlah dan bersyukur- Hembuskan nafas secepat mungkin- Bangkit dan lompatlah setinggi mungkin“Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,sesungguhnya Anda tidak kalah”Pasti ada hikmah dari setiap kejadian, walau diberi nama “kalah”.

C. PELAUT TANGGUH …
(Bayangkan WS Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum pada dia, masuk ke dalam diri dia dan bacakan lirik di bawah ini, bak WS Rendra)Hidup adalah rangkaian masalah.Jika kita melihatnya sebagai masalah.Hidup adalah rangkaian tantangan.Jika kita melihatnya sebagai peluang.Tantangan penting untuk otot pikiran.Tantangan membuat kita bertumbuh.Tantangan membuat kita kreatif.(baca berikut ini sambil hembuskan nafas)Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan.Karena artinya kita memiliki peluang.(tahan nafas di perut dan baca dengan keyakinan kuat)Ya, sebuah peluang untuk Menang.Pepatah kuno mengatakan:“Lautan yang tenang,tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”Atasilah masalah dengan:Tetaplah tersenyum.Tetaplah bergandengan tangan.Kita hanyalah berbeda, itu saja.

D. GIAT BEKERJA KUNCI SUKSES“
Tidak Ada Jalan yg Mulus utk Sukses,Giat Bekerja Adalah Kuncinya” (George G Williams )Perenungan Diri:Hasil penelitian mengatakan bahwa Ketekunan, Keuletan, Kegigihan akan membuatotot di seluruh tubuh kuat, baik otot badan, otot tangan, otot kaki, bahkan“otot” di otak kita. Yang paling penting adalah membuat kuat Otot Pikiran kita.“Anda tidak mungkin memahami Work Smart,sebelum Anda memiliki mental Work Hard” (Krishnamurti)Situasi Indonesia boleh tidak menentu,tetapi nasib kita haruslah kita yang menentukan.Kita cukup bergiat pada hal yang bisa kita kendalikan.

E. SIAPA YANG KAYA?“
Siapa yang kaya?Dia yang bersukacita dengan apa yang dimilikinya.” (Benjamin Franklin)Perenungan Diri:Bersukacita dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, justru akan membuat kita semakin bertambah makmur dan sejahtera. Hukum alam semesta mengenai sukses ini sebenarnya sederhana sekali. Kita hanya perlu keyakinan diri saja bahwa hal ini benar.

F. CHOOSE TO BE HAPPY
We always have a choiceWe can choose to be happyor we can choose to be grumpyBut It’s always better, smarter and wiserto choose to be happy… (Melody Ross)
Perenungan diri: (baca dalam hati dengan tempo lambat)“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat)“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat lagi)“Bukankah hidup ini adalah pilihan?”
G. SETIA PADA HAL KECIL
Bukan tindakan besar dan hebat,yang menentukan hidup kita,melainkan kesetiaan dalam menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil dan tidak berarti …. (bunda Teresa) Perenungan Diri:Bacalah pesan di atas berulang-ulang sampai meresap.Bisa dengan cara pelan, sangat pelan, bahkan sangat, sangat pelan.Boleh juga baca dalam hati dengan perasaan mantap.Atau, diulang-ulang dalam hati untuk bagian tertentu.“kesetiaan menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil”“kesetiaan menekuni pekerjaan yang tidak berarti”Ya, memang mudah untuk dibaca, namun perlu kebesaran hati untuk mencerna.Dan, tekad besar untuk menelannya.Agar jadi bagian indah dalam gelora darah kita.Karena sang musuh ada di ego diri.Tapi, mungkin!

H. IMPIAN PERLU UJIAN (Baca gaya retorik Bung Karno) kala impian membuat kita berbedakala cara pikir kita ditertawakankala senyuman kita disiniskankala warna semangat mulai melunturkala impian membuat hati bias
justru teruslah maju dan berpegangteruslah berpegang pada impian kitabangunlah keyakinan demi keyakinan
bukankah layang-layang terbang tinggikarena melawan arah angin
(tarik nafas dalam dan tahan, lalu lanjutkan baca dengan keyakinan)impian kita hanya perlu diujidiuji untuk membangun keyakinan(baca berikut ini sambil hembuskan nafas panjang)keyakinan untuk mencapainya

I. TUM SPIRO, SPERO“
Tum Spiro, Spero” artinya:“Selama Kita Bernafas, Kita Berusaha”Buanglah kata menyerah dalam hidup ini.Hidup ini sangat berarti, berkaryalah.Karena kita adalah manusia, makhluk luar biasa.Teruslah berjuang sampai nafas yang terakhir.Sediakan waktu untuk sendiri. Untuk Diam. Untuk Meditasi. Untuk Merenung.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini